Daftar Biaya Kurs Kartu Kredit dan Debit Terbitan Bank di Indonesia
Transaksi pembelanjaan di luar negeri kini sudah semakin mudah karena kartu kredit maupun kartu debit yang diterbitkan oleh berbagai bank di Indonesia sudah mendukung transaksi di mesin EDC maupun ATM dengan mata uang asing di luar negeri.
Sebagian besar kartu-kartu ini memiliki logo prinsipal Visa atau MasterCard, yang artinya ketika kita bertransaksi dalam mata uang asing, maka nilai transaksi yang terdebet akan dikonversi ke Rupiah menggunakan kurs Visa atau MasterCard, tergantung jenis dari kartu tersebut.
Untuk mengetahui berapa nilai konversi transaksi mata uang asing ke Rupiah, kita bisa menggunakan kalkulator kurs yang disediakan di website mereka sbb.
Walaupun sama-sama menggunakan kurs MasterCard misalnya, namun jumlah yang terdebet ketika menggunakan satu kartu bisa berbeda dari kartu lainnya. Ini karena bank mengenakan biaya kurs yang besarnya bisa berbeda-beda tergantung pada jenis kartunya. Biasanya kartu premium diberikan biaya kurs yang lebih rendah daripada kartu biasa.
Adapun biaya kurs ini berbeda dari biaya transaksi. Biaya kurs ini merupakan nilai markup dari kurs yang diberikan oleh Visa atau MasterCard. Bank mungkin saja memberikan gratis biaya transaksi di luar negeri, tapi jumlah total yang terdebet berbeda karena adanya markup yang menyebabkan kursnya bervariasi.
Di bawah ini kamu bisa menemukan rangkuman besaran biaya-biaya kurs dari berbagai jenis kartu kredit maupun debit terbitan bank di Indonesia.
Kartu Kredit
| Jenis Kartu | Biaya Kurs | Biaya Tarik Tunai |
|---|---|---|
| CIMB – MC Platinum | 2.5% | 6% min. 150 ribu |
| CIMB – MC World | 1.25% | 6% min. 300 ribu |
| 4.142% * | 6% min. 150 ribu | |
| * Cashback 10% untuk transaksi online | ||
| 2.1% * | 6% min. 300 ribu | |
| * Cashback 1% untuk transaksi FX | ||
| Mandiri – Visa Signature | 0.25% | 6% min. 100 ribu |
Kartu Debit
| Jenis Kartu | Biaya Kurs | Biaya Tarik Tunai |
|---|---|---|
| BCA – MC Regular | 2.0% | 25 ribu |
| CIMB – MC Regular | 2.0% | 30 ribu * |
| * Octo Savers Gratis 20x / bulan (min saldo akhir bulan 1 juta) * Xtra Savers iB Wadiah Gratis 20x / bulan (min saldo rata-rata 2 juta) | ||
| CIMB – MC Preferred | 2.0% | Gratis |
| Jenius – m-Card / x-Card Visa | 3.0% | 25 ribu |
| Line Bank – Visa Regular | 1.0% | 7.500 |
| OCBC – MC Regular | 2.0% | 30 ribu |
Biaya Kurs = besaran markup yang dikenakan bank di-atas kurs Visa/MasterCard untuk transaksi dalam mata uang asing. Contoh jika kurs Visa 1 SGD = 10.000 IDR dan biaya kurs sebesar 2%, maka total yang dibebankan di kartu untuk transaksi sebesar 1 SGD adalah:
1 SGD × 102% × 10.000 IDR/SGD = 10.200 IDR
Biaya Tarik Tunai = tambahan biaya yang dibebankan bank untuk penarikan tunai setelah dikonversi ke IDR, di luar biaya yang dikenakan oleh mesin ATM. Contoh jika penarikan sebesar 100 SGD dengan kurs Visa 1 SGD = 10.000 IDR, biaya kurs sebesar 2%, dan biaya penarikan sebesar 6% atau min. 100 ribu, maka total yang dibebankan di kartu adalah:
Konversi Kurs: 100 SGD × 102% × 10.000 IDR/SGD = 1.020.000 IDR
Biaya Tarik Tunai: 6% × 1.020.000 IDR = 61.200 IDR
(kurang dari 100 ribu sehingga dibebankan 100.000 IDR)
Total: 1.020.000 IDR + 100.000 IDR = 1.120.000 IDR
Alternatif Kartu Debit
Saat ini banyak bank telah menawarkan rekening tabungan multi-currency di mana satu kartu debit bisa terhubung dengan beberapa rekening atau sub-rekening valas. Ini bisa jadi alternatif ketimbang menggunakan kartu debit rupiah.
Cara kerja skema ini pada prinsipnya adalah dengan mendebit tabungan valas yang sama dengan mata uang transaksi, sehingga tidak ada konversi kurs saat transaksi. Jika kita tidak punya cukup tabungan di mata uang tersebut, kita bisa menukarkannya terlebih dulu melalui aplikasi mobile banking bank yang bersangkutan.
Ini memang terlihat lebih rumit karena kita harus menukar sejumlah uang terlebih dulu sebelum bertransaksi. Namun keunggulan dari skema ini adalah konversi menggunakan kurs yang ditawarkan bank, yang biasanya lebih rendah jika dibandingkan dengan kurs MasterCard atau Visa plus markup-nya.